Makalah penyakit menular dan tidak menular

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kejadian penyakit menular maupun gangguan kesehatan pada manusia, tidak terlepas dari peran faktor lingkungan. Hubungan interaktif antara manusia serta perilakunya dengan komponen lingkungan yang memiliki potensi bahaya penyakit, juga dikenal sebagai proses kejadian penyakit. Sedangkan proses kejadian penyakit satu dengan yang lain masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri. Dalam hal ini faktor lingkungan memegang peranan sangat penting.
Interaksi manusia dengan lingkungan telah menyebabkan kontak antara kuman dengan manusia. Sering terjadi kuman yang tinggal di tubuh host kemudian berpindah ke manusia karena manusia tidak mampu menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini tercermin dari tingginya kejadian penyakit menular berbasis lingkungan yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar masyarakat Indonesia
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit menular dan tidak menular ?
2. Apa saja jenis penyakit menular dan tidak menular ?
3. Bagaimana cara penularan penyakit menular ?
4. Bagaimana pencegahan penyakit menular dan tidak menular ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui :
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit menular dan tidak menular ?
2. Apa saja jenis penyakit menular dan tidak menular ?
3. Bagaimana cara penularan penyakit menular ?
4. Bagaimana pencegahan penyakit menular dan tidak menular ?


D. Manfaat Penulisan
Untuk memberikan keringanan kepada orang awam maupun ahli apabila ingin mencari materi dengan judul yang sama.



















BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Menular dan Tidak Menular
a. Penyakit menular
Penyakit menular ialah penyakit yang dapat berpindah dari seseorang ke orang lain. Penyakit dapat ditularkan baik melalui kontak langsung dengan penderita, melalui binatang perantara, udara, makanan dan minuman, atau benda-benda yang sudah tercemar oleh bakteri, virus, cendawan, atau jamur.
Masalah dominannya penyakit menular dalam komposisi penyakit yang abadi di Indonesia tentu tidak menggembirakan. Berkembangnya penyakit menular di Indonesia merupakan akibat dari rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, ditambah lagi dengan keadaan lingkungan yang kurang terawat menyebabkan munculnya berbagai wabah penyakit. Untuk mencegah dan mengatasi wabah penyakit itu, pemerintah membekali setiap petugas kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk pence-gahan serta penanganan masalah wabah penyakit menular tersebut.

b. Penyakit Tidak Menular
PTM atau penyakit tidak menular merupakan suatu penyakit yang jika Anda melakukan kontak dengan penderita tidak akan menular. Biasanya PTM ini dapat disebabkan oleh faktor genetik dan diikuti dengan gaya hidup yang tidak sehat. Faktor risiko yang mempengaruhi terjadi penyakit tidak menular diantaranya adalah kegemukan (kelebihan berat badan), tekanan darah yang meningkat, peningkatan kadar glukosa dalam darah, serta tingkat kolesterol dalam darah yang tidak optimal terutama peningkatan kadar kolesterol LDL (Low Desity Lipoprotein) atau yang biasa disebut dengan kolesterol jahat.
Kondisi penyakit tidak menular yang sangat tinggi di Indonesia menjadikan pemerintah membuat Pedoman Gizi Seimbang dengan sedemikian rupa sehingga dapat menjadi pedoman untuk masyarakat untuk melakukan hidup sehat. Di dalam pedoman tersebut dijelaskan bahwa setiap orang harus membatasi konsumsi Gula, Garam, dan Lemak/minyak yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit tidak menular.
Batasi Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak/Minyak.Dalam PGS 2013 disebutkan bahwa dalam sehari batas konsumsi Gula 4 sendok makan, Garam 1 sendok teh, dan Lemak/minyak 5 sendok makan. Hal tersebut berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan jika mengonsumsi 3 hal tersebut secara berlebihan.
Konsumsi Gula Berlebih
Konsumsi gula yang melebihi kebutuhan dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Namun, jika Anda mengonsumsi gula yang berlebihan secara terus menerus dalam jangka panjang maka dapat meningkatkan kadar gula dalam darah dan menyebabkan terjadinya diabetes melitus tipe-2.
Konsumsi Garam Berlebih
Garam atau NaCl merupakan pemberi rasa asin pada makanan. Di dalam kandungan garam terdapat kandungan natrium yang mana jika garam dikonsumsi secara berlebihan maka konsumsi konsumsi natrium juga berlebih. Konsumsi natrium yang berlebih akan meningkan tekanan darah seseorang sehingga dapat menyebabkan terjadinya hipertensi.
Konsumsi Lemak Berlebih
Lemak yang ada di dalam makanan dapat meningkatkan jumlah energi dan membantu penyerapan vitamin A,D,E,K serta menambah kelezatan makanan. Namun, jika konsumsi lemak/minyak yang berlebihan dapat mengurangi konsumsi makanan yang lainnya. Hal tersebut disebabkan karena lemak yang ada di dalam tubuh relatif lebih lama dicerna dibandingkan dengan sumber karbohidrat dan protein sehingga tubuh merasa kenyang dalam waktu yang lama. Selain itu, konsumsi lemak/minyak secara berlebih akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah sehingga berisiko terjadinya penyakit jantung atau stroke di kemudian hari.
B. Jenis – Jenis Penyakit Menular dan Tidak Menular
a.) Penyakit Menular
Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:
a. Penyakit Tifus
Penyebab: bakteri Salmonella typhi.
Masa inkubasi: 10-14 hari.
Cara penularan: melalui makanan dan minuman yang mengandung Salmonella twhi.
Gejala-gejala:
Merasa menggigil, letih, lemah dan sakit kepala,
Hilang nafsu makan, diikuti dengan pendarahan hidung,
Sakit punggung, mencret, dan sembelit,
Kebanyakan penderita ini juga me-ngalami radang tenggorokan sehingga pada taraf permulaan penyakit tifus itu mungkin kelihatan seperti radang paru-paru.
Pencegahan dan pemberantasannya:

Pendidikan kesehatan kepada masya-rakat tentang penyakit tifus.
Usahakanlah air minum dimasak sampai mendidih.
Menjaga kebersihan pribadi dan keluarga.
Menjaga kebersihan makanan dan minuman.
Menghilangkan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua penderita dalam masyarakat.
b. Penyakit Kolera
Penyebab: Vibrio Cholerae untuk kolera asiatica dan Vibrio Cholerae Eltor untuk kolera eltor.
Masa inkubasi: beberapa jam sampai 5 hari.
Cara penularannya: melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (tercemar) oleh bibit penyakit kolera.
  Gejala-gejala:
Perut terasa sakit dan buang air besar lebih dari 20 kali sehari,
Sering muntah-muntah,
Badan menjadi kurus karena kekurangan cairan tubuh,
Mata cekung dan dalam keadaan yang parah otot menjadi kaku/kejang dan tidak dapat kencing, serta
Pencegahan dan pemberantasannya:
Melaporkan jika menemukan wabah penyakit ini secepatnya kepada pihak yang terkait.

Isolasi penderita dan desinfeksi benda-benda yang berbahaya untuk penularan.
Pengobatan dan meniadakan sumber penularan.
Penyelidikan dan pemeriksaan epidemiologis di lapangan berupa:pemeriksaan contact person, pemeriksaan air yang dikonsumsi penderita, serta Pendidikan kesehatan kepada masyarakat, Peningkatan kesehatan lingkungan.
c. Penyakit Tuberculosis (TB)
Penyebab: bakteri Mycobacterium Tuberculosa.
Masa inkubasi: antara 4-6 minggu.
Cara penularannya:
melalui pernapasan, bakteri masuk ke dalam paru-paru bersama udara.
melalui susu sapi yang diminum tanpa dipasteurisasi terlebih dahulu.
Gejala-gejala:
terasa lesu, demam,berat badan menurun,berkeringat pada malam hari, sertabatuk yang sukar sembuh dan kadang-kadang mengeluarkan darah.
Pencegahan dan pemberantasan:
Pada umumnya, pencegahan dan pemberantasan penyakit TB dijalankan dengan usaha-usaha sebagai berikut.
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit TB.
Pencegahan dengan cara:vaksinasi BCG pada anak-anak umur 0-14 tahun dan,chemoprophylactic dengan INH pada keluarga penderita atau orang-orang yang pernah kontak dengan penderita.
d. Penyakit Hepatitis
Hepatitis ialah peradangan hati yang menahun karena suatu infeksi atau keracun-an.
Penyebab: penyebab penyakit hepatitis ialah virus.
Masa inkubasi: selama 2-6 minggu
Cara penularan:
Pada ibu hamil bila terserang virus hepatitis B dapat menularkan pada bayinya yang ada di dalam kandung-an atau sewaktu menyusui. Bentuk penularan seperti inilah yang sering dijumpai pada penyakit hepatitis B.
Penularan hepatitis C dan Delta melalui tranfusi darah.
Hepatitis E penularannya melalui mulut.
Gejala-gejala:
Badan terasa lemah, suhu badan meningkat, mual-mual, dan kadang- kadang muntah, disertai sakit kepala,
Setelah beberapa hari, air seninya berwarna seperti teh pekat, dan
Mata terlihat kuning, akhirnyaseluruh kulit tubuh menjadi kuning.
Pencegahan dan pemberantasannya: Pencegahan dan pemberantasan penyakit hepatitis dijalankan dengan usaha-usaha sebagai berikut.
Pendidikan kesehatan kepada masya­rakat tentang penyakit hepatitis, bahaya-bahayanya, cara penularannya, serta usaha-usaha pencegahannya.
Pencegahan dengan cara memberikan vaksinasi.
Tindakan yang tidak kalah pentingnya adalah istirahat yang teratur, pengaturan makanan, dan makan obat-obatan.
e. Infeksi Saluran Pernapasan
Penyebab :  rhinovirus dan coronavirus. Virus lain juga  yaitu parainfluenza, respiratory syncytial virus  dan adenovirus
Masa inkubasi : 2-3 hari setelah infeksi dan berlangsung selama 2 – 14 hari.
Cara penularan : Penularan virus atau bakteri penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan percikan air liur orang yang terinfeksi. Virus atau bakteri dalam percikan liur akan menyebar melalui udara, masuk ke hidung atau mulut orang lain.Selain kontak langsung dengan percikan liur penderita, virus juga dapat menyebar melalui sentuhan dengan benda yang terkontaminasi, atau berjabat tangan dengan penderita.
Gejala – gejala : Gejala dari infeksi saluran pernapasan akut berlangsung antara 1-2 minggu. Sebagian besar penderita akan mengalami perbaikan gejala setelah minggu pertama. Gejala tersebut adalah:
Batuk
Bersin
Pilek
Hidung tersumbat
Nyeri tenggorokan
Sesak napas
Demam
Sakit kepala
Nyeri otot
Pencegahan dan pemberatasan :
Memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk mengencerkan dahak, sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.
Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu untuk membantu meredakan batuk.
Berkumur dengan air hangat yang diberi garam, jika mengalami sakit tenggorokan.
Menghirup uap dari semangkuk air panas yang telah dicampur dengan minyak kayu putih atau mentol untuk meredakan hidung yang tersumbat.
Memposisikan kepala lebih tinggi ketika tidur dengan menggunakan bantal tambahan, untuk melancarkan pernapasan.

f. Campak
Penyebab : virus paramyxovirus
Masa inkubasi : 7-14 hari
Cara Penularan
Penularan dapat terjadi jika menghirup percikan air di udara dari bersin, batuk, atau ludah yang mengandung virus dari penderita. Selain itu, menyentuh barang yang terkontaminasi virus juga bisa menyebabkan Anda mengalami peyakit ini.
Gejala-gejala :
Demam tinggi yang semakin parah
Sulit dibangunkan
Linglung atau terus menerus mengigau
Kesulitan bernapas dan keluhannya tidak membaik setelah Anda membersihkan hidungnya
Mengeluhkan sakit kepala parah
Mengeluarkan cairan kuning dari mata
Masih mengeluhkan demam setelah hari keempat ruam timbul
Terlihat sangat pucat, lemah, dan lunglai
Mengeluhkan sakit telinga


Pencegahan dan Pemberantasan :
Banyak istirahat
Batasi kontak dengan lingkungan sekitar
Perhatikan asupan makanan
Jangan takut mandi
Minum banyak air putih
Minum obat pereda nyeri
b.) Penyakit Tidak Menular
Diabetes
Diabetes melitus merupakan penyakit di mana kadar gula dalam darah meningkat. Hal ini di sebabkan oleh adanya gangguan pada fungsi insulin. Bagi para penderita diabetes melitus, tubuh mereka tidak bisa memproduksi atau merespons hormon insulin yang di hasilkan oleh pankreas.
Penyakit yang tidak menular ini mengharuskan bagi setiap penderitanya agar tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat karbohidrat terlalu banyak tetapi dalam kadar yang seimbang.
Rematik
Rematik adalah penyakit yang tidak menular, yang menyerang sendi, otot, tulang dan struktur di sekitarnya. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, dewasa ataupun anak-anak. Rematik yang dikenal luas di masyarakat merupakan jenis penyakit rematik yang menyerang sendi atau yang dikenal dengan istilah arthritis.
Penyakit rematik secara umum ditandai dengan gejala peradangan pada sendi berupa kemerahan, bengkak, terasa panas dan sendi sulit digerakkan. Rematik merupakan penyakit menahun dengan gejala serangan silih berganti.Ada masa ketika sendi menjadi lebih meradang secara tiba-tiba yang disebut dengan flare, ada kalanya remisi atau masa-masa dengan sedikit peradangan. Rematik dapat menyebabkan kerusakan dan cacat permanen di persendian.
Sariawan
Contoh penyakit yang tidak menular berikutnya adalah sariawan atau stomatitis aftosa (stomatitis aphtosa) adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung.
Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab munculnya penyakit tidak menular ini, seperti luka tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.
Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan Vitamin C, namun sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau alergi makanan yang mengandung asam, kondisi imun yang lemah, obat-obatan tertentu, trauma fisik (ataupun penggunaan gigi palsu baru).
Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah.
Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
Penyakit yang tidak menular ini terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong hipertensi primer, yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang memengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).
Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik.


Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit yang tidak menular dari orang ke orang. Penyakit tulang ini mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
Depresi
Contoh penyakit yang tidak menular selanjutnya adalah depresi atau dalam istilah medis disebut gangguan depresi mayor, gangguan suasana hati yang dapat memengaruhi pola pikir, perasaan, dan cara menghadapi aktivitas sehari-hari. Saat mengalami depresi seseorang akan merasa sedih, putus harapan, kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulunya disukainya, atau menyalahkan diri sendiri.
C. Cara Penularan Penyakit menular dan tidak Menular
a. Penyakit Menular
Penyakit menular dapat berpindah dari penderita ke orang lain dengan cara-carasebagai berikut.
a) Melalui Kontak Jasmani (Personal Contact)
Kontak jasmani terdiri atas dua jenis, yaitu kontak langsung dan kontak tidak langsung.
Kontah Langsung (Direct Contact)
Penyakit dapat menular kepada orang lain karena adanya kontak langsung antara anggota badan dengan anggota badan orang yang ditulari. Misalnya, penularan penyakit kelamin dan penyakit kulit.
Kontak Tak Langsung (Indirect Contact)
Penyakit dapat menular kepada orang lain melalui perantaraan benda-benda yang  telah terkontaminasi (tercemar) oleh penderita, misalnya melalui handuk, pakaian, dansaputangan.

b)   Melalui Makanan dan Minuman (Food Borne Infection)
Penyakit dapat menular melalui peran­taraan makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Penyakit yang menular dengan cara ini terutama penyakit-penyakit yang berhubungan dengan saluran percerna-kan makanan, seperti kolera, tifus, poliomye­litis, hepatitis, dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh cacing. Di negara miskin masih banyak orang menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga sehingga penyakit-penyakit tersebut seringkali ditularkan melalui air. Oleh karena itu, penyakit tersebut dinamakan juga water borne diseases.
c) Melalui Serangga (Insect Borne Infection)
Penyakit yang dapat menular dengan perantara serangga, antara lain sebagaiberikut.
1. Malaria, yang disebabkan oleh Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
2. Demam berdarah, yang disebabkan oleh salah satu virus dari selotipe genusflavivirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
3. Demam kuning, yang disebabkan oleh arbovirus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
4. Filariasis atau penyakit kaki gajah, yang disebabkan oleh cacing Filaria bancroftiatau Filaria malayi, ditularkan oleh nyamuk Culex fatigans.
5. Penyakit saluran pencernaan makanan dapat ditularkan oleh lalat yang dipindah-kan dari feses (kotoran) penderita ke makanan atau alat-alat makan.
d) Melalui Udara (Air Borne Infection)
Penyakit yang ditularkan dengan cara ini terutama pada penyakit saluran pernapasan, di antaranya sebagai berikut.
Melalui udara yang mengandung bibit penyakitnya, misalnya penularan penyakit TB.
Melalui ludah ketika batuk atau ber-cakap-cakap, misalnya penularan penyakit dipteri dan pertusis.

D. Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular
a. Penyakit menular
Secara garis besar, usaha-usaha penang-gulangan penyakit menular dapat dibagi dalam tiga golongan, yaitu usaha pencegahan (usaha preventif), usaha pengobatan (usaha kuratiO, dan usaha rehabilitasi.
Dari ketiga jenis usaha tersebut, usaha pencegahan penyakit mendapat tempat yang utama karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik, serta memer-lukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan ataupun rehabili­tasi.
Upaya penanggulangan penyakit menular secara sederhana di rumah dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut.
a. Mempertinggi Nilai Kesehatan
Usaha ini merupakan pemeliharaan kesehatan pada umumnya. Beberapa usaha di antaranya adalah:
penyediaan makanan sehat secara kualitas maupun kuantitas,
perbaikan higiene dan sanitasi lingkungan, seperti penyediaan air rumah tangga yang baik, perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah, dan sebagainya,
pendidikan kesehatan kepada masyarakat, dan
usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
b. Memberikan Perlindungan Khusus terhadap Penyakit Menular
Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit menular.
Isolasi penderita penyakit menular.
Pencegahan terjadinya kecelakaan, baik di tempat-tempat umum maupun di tempatkerja.
c. Mengenal, Mengetahui, dan Mengobati Penyakit secara Cepat dan Tepat
Tujuan utama dari usaha ini adalah sebagai berikut.
Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga dapat dilakukan penyembuhan yang sempurna dan segera.
Pencegahan penularan kepada orang lain.
b. Penyakit Tidak Menular
PTM dapat dicegah dengan cara mengendalikan faktor risiko yang diyakini menjadi penyebabnya. Kegiatan pengendalian faktor risiko PTM bertujuan untuk mendorong agar mandiri dalam penerapan gaya hidup sehat melalui perilaku 'CERDIK'. Mari kita berkenalan dengan pola perilaku 'CERDIK' untuk mencegah penyakit-penyakit ini :

C ( Cek Kesehatan Secara Rutin )
Baik disadari ataupun tidak, kita sering meremehkan kesehatan. Kebanyakan orang baru akan memeriksakan dirinya apabila mengalami keluhan atau bahkan ada orang yang tidak mau memeriksakan dirinya sama sekali dengan alasan takut ketahuan penyakit yang dideritanya.Banyak ditemukan orang-orang yang memiliki tensi sangat tinggi masih melakukan aktivitas seperti biasa hingga mendadak terkena serangan stroke atau jantung atau bahkan meninggal secara tiba-tiba. Oleh karena itu, jaga kesehatan kita dengan cara merubah cara pandang mengenai kesehatan bahwa lebih baik mencegah dan mengetahui sejak dini penyakit yang diderita dari pada mengalami komplikasi dan susah diobati.
Periksakanlah kesehatan minimal cek tekanan darah, ukur lingkar perut, tinggi badan dan timbang berat badan minimal sebulan sekali. Memonitor perilaku merokok, diet dan aktifitas fisik yang dilakukan secara rutin dan periodik.
E ( Enyahkan Asap Rokok )
Banyak jenis penyakit tidak menular yang berhubungan dengan asap rokok. Kita juga sering mendengar fenomena second smoker dan third smoker yakni perokok pasif yang ikut beresiko terkena penyakit akibat terpapar asap atau residu bekas rokok.
R ( Rajin Aktivitas Fisik )
Menurut WHO, kurangnya aktivitas fisik merupakan salah satu faktor resiko munculnya penyakit-penyakit tidak menular. Pembinaan jasmani sangat penting untuk dilakukan sebagai upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. Agar tubuh kita semakin sehat dan bugar, disarankan melakukan olahraga rutin minimal 30 menit setiap hari. Bagi orang yang memiliki kesibukan dan tidak sempat berolahraga, dapat memilih aktivitas yang mendukung fisik bergerak aktif.
D ( Diet Seimbang )
Diet seimbang adalah pola konsumsi makanan yang mengandung zat gizi dari jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh termasuk pemilihan bahan makanan yang tidak mengandung pengawet, makanan rendah gula, rendah garam, tinggi serat dan kalori seimbang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur dapat menekan kadar tekanan darah tinggi dan kolesterol, juga dapat menurunkan resiko kegemukan.
I ( Istirahat Cukup )
Tidur adalah kebutuhan dasar setiap orang. Tidur yang cukup diharapkan bisa menjaga kesehatan tubuh. Karena itulah setiap orang harus memenuhi kebutuhan tidur yang durasinya disesuaikan dengan usia. Pada usia produktif, orang dewasa membutuhkan 7-8 jam tidur setiap harinya
K ( Kelola Stres )
Stres adalah suatu keadaan berupa respon sesorang terhadap situasi yang diterimanya sebagai tantangan atau ancaman. Seseorang yang mengalami stres umumnya merasakan perasaan tertekan, cemas, letih, takut dan depresi. Hal-hal yang dapat mengurangi stres dengan selalu berfikir positif, berusaha sabar dan ikhlas, meningkatkan ibadah dan mensyukuri nikmat Tuhan YME.









BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit menular ialah penyakit yang dapat berpindah dari seseorang ke orang lain. Penyakit dapat ditularkan baik melalui kontak langsung dengan penderita, melalui binatang perantara, udara, makanan dan minuman, atau benda-benda yang sudah tercemar oleh bakteri, virusatau dikarenakan oleh lingkungan yang tidak sehat. Beberapa contoh penyakit menular yang bersumber dari lingkungan tidak sehat adalah seperti, Penyakit Tifus, penyakit Kolera,demam berdarah, saluran pencernaan, dll.
Cara pencegahannya yaitu dengan mempertinggi nilai kesehatan, memberikan perlindungan khusus terhadap penyakit menular, mengenal, mengetahui, dan mengobati penyakit secara cepat dan tepat, serta menjaga pola hidup sehat dan bersih.
Berbagaimacam penyakit tidak menular,Jangan lupa terapkanlah pola hidup sehat dengan menjaga kondisi tubuh dan menjaga kebersihan makanan sehari-hari. Cara sederhana ini merupakan suatu langkah bijak agar terhindar dari bahaya penyakit menular dan tidak menular.
B. Saran
Dalam menjalani hidup sehari-hari kita sebaiknya selalu mengedepankan kesehatan tubuh, kebersihan lingkungan dan jiwa kita karena sehat itu nikmat dan juga ada pepatah yang mengatakan bahwa seseorang tidak akan menghargai kesehatannya sendiri di saat ia masih sehat. Begitu pentingnya kesehatan sehingga ada orang yang rela membayar milyaran rupiah untuk kesehatan dirinya di saat dia sakit.
Makalah ini hanyalah sebagai acuan dan bahan pembelajaran yang mungkin masih banyak kekurangannya, maka dari itu kritik maupun saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan

DAFTAR PUSTAKA

http://cari-carimakalah.blogspot.com/2017/01/makalah-penyakit-menular.html?m=1
Bradshaw, D dkk. Non-Communicable Diseases – A race against time.
Kementerian kesehatan RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
https://www.bernas.id/50469-cara-cerdik-mencegah-penyakit-tidak-menular-mulailah-dari-sekarang.html
https://hellosehat.com/penyakit/penyakit-campak/
https://www.alodokter.com/ispa
https://hellosehat.com/penyakit/infeksi-saluran-pernapasan/
https://www.alodokter.com/penyakit-menular-yang-umum-di-indonesia









BIODATA ANGGOTA

1. NAMA : AGNA FATIMAH ILMIH
NIM : 1831040005
TTL : BARRU, 13 MEI 2000
NO.HP : 082349741050
JURUSAN : PJKR
POSISI : MODERATOR





2. NAMA : JEIKA PURNAMA
NIM : 1831040015
TTL : PALOPO, 24 FEBRUARI 2000
NO.HP : 082346270363
JURUSAN : PJKR
POSISI : ANGGOTA




3. NAMA : ANDI NUR AULIA AM
NIM : 1831040025
TTL : BATU-BATU,28 JUNI 2000
NO.HP : 082293015117
JURUSAN : PJKR
POSISI : NOTULIS

4. NAMA : ANUGRAH WAHYUDIONO
NIM : 1831040039
TTL : BELOPA, 19 NOVEMBER 2000
NO.HP : 082261520389
JURUSAN : PJKR
POSISI : ANGGOTA




5. NAMA : MUH AZWIR KADIR
NIM : 1831040050
TTL : -
NO.HP : 081356530402
JURUSAN : PJKR
POSISI : ANGGOTA



6. NAMA : ISWARI SUSANTI NASIR
NIM : 1931044003
TTL : GOWA, 01 OKTOBER 1992
NO.HP : 085256137388
JURUSAN : PJKR
POSISI : PEMATERI




7. NAMA : MUHAMMAD HAKIM AZRA
NIM : 1931044006
TTL : WATAMPONE,19 SEPTEMBER 1995
NO.HP : 085242335766
JURUSAN : PJKR
POSISI : PEMATERI













DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii
BAB 1PENDAHULUAN 1
a. Latar Belakang 1
b. Rumusan Masalah 1
c. Tujuan Penulis 1
d. Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
a. Pengertian Penyakit Menular dan Tidak Menular 3
b. Apa Saja Jenis Penyakit Menular dan Tidak Menular 5
c. Bagaimana Cara Penularan Penyakit Menular 13
d. Bagaimana Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular 15

BAB II PENUTUP 19
a. Kesimpulan 19
b. Saran 19

DAFTAR PUSTAKA 20
BIODATA ANGGOTA 21






KATA PENGANTAR

Ucapan puji-puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur, kami meminta ampunan dan kami meminta pertolongan.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Dengan hormat serta pertolongan-Nya, puji syukur, pada akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah “Penyakit Menular & Tidak Menular" dengan lancar. Kami pun menyadari dengan sepenuh hati bahwa tetap terdapat kekurangan pada makalah kami ini.
Oleh sebab itu, kami sangat menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca untuk materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah berikutnya. Kami juga berharap hal tersebut mampu dijadikan cambuk untuk kami supaya kami lebih mengutamakan kualitas makalah di masa yang selanjutnya.


Makassar, 16 September 2019


Penulis

Komentar

Postingan Populer